Monday, August 9, 2010

"Selamat pagi"

Ucapan "Selamat pagi" begitu mudah kita jumpai atau bahkan kita katakan. Kata-kata ini telah menjadi bagian dari kehidupan sosial kita. Suatu ucapan yang menjadi tanda keramahan, ketulusan, antusiasme, keterbukaan bahkan penghormatan dan pengakuan kita terhadap eksistensi orang lain.

Bagi semangat nasionalisme, kata-kata ini mengukuhkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Kok bisa? Merunut pada sejarah kehidupan berbangsa kita yang terkenal dengan keramahannya, maka "selamat pagi" (dan variasinya sesuai dengan bahasa daerah masing-masing) bisa disebut merupakan suatu identitas budaya bangsa. Suatu ungkapan yang "asli" Indonesia.



Kata-kata ini juga dimiliki oleh semua bangsa di dunia. "Good morning" dari Inggris tidak hilang ketika sampai ke Amerika Serikat dan Australia. "Goeie môre" ada di Afrika. "Sabaah al-khayr" diucapkan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Di China anda akan disapa "Han zhou". Jika ingin beramah tamah di Spanyol pada pagi hari, anda harus belajar berucap "Buenos días" atau "Bon dia" (Valencia). Selain "Sugeng enjang", mungkin kakek anda di Jawa yang lahir sebelum tahun 1940-an akan mengenal kata "Ohayo gozaimasu" (Jepang) atau "Goedemorgen". Sekali waktu, jika sempat, silahkan jalan-jalan di Munich pada pagi hari. Anda akan mendapat sapaan "Guten Morgen". Ada lebih 250 bahasa di dunia yang mengenal ucapan "selamat pagi".

Untuk semangat Humanisme, jika kita renungkan dan pikirkan lebih lanjut, ucapan kata "selamat pagi" dan ungkapan sapa sejenisnya di mana-mana bangsa, lebih pasti merupakan pengakuan terhadap keberadaan orang lain. Adalah jiwa sosial Homo Sapiens yang mendorong pengakuan semacam ini. Suatu hal yang mestinya menjadi kebiasaan kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Suatu dorongan untuk sesaat menghilangkan ego kita sebagai manusia. Hal semacam ini tidak akan pernah bertentangan dengan nurani kita. Maka, mengapa kita tidak ber-"selamat pagi" pada semua orang?

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...