Friday, April 8, 2011

Lampu

Di mana-mana di dunia ini kita dengan mudah dapat menemukan lampu. Sejak ribuan tahun yang lalu pun lampu telah ada 'dirintis' dengan berbagai 'versi' tradisionalnya. Ia telah banyak membantu manusia untuk menerangi keterbatasannya.

Tapi tahukah anda bahwa lampu pada awalnya dibuat oleh binatang untuk manusia? Ah, tidak mungkin. Ini adalah pernyataan yang ngawur. Ya, tentu saja ini ngawur. Bagaimanapun juga lampu diciptakan oleh makhluk hebat yang bernama manusia. Binatang tak akan pernah mampu membuat lampu.

Lampu terus mendampingi manusia untuk mengembangkan kehidupannya. Ia membantu manusia untuk 'hidup' lebih lama daripada hanya 12 jam di siang hari. Malam hari pun manusia mampu 'hidup' dengan bantuan lampu. Hingga berbagai macam kemajuan teknologi, temuan-temuan baru, cara hidup moderen dan lain-lain yang meng-kini tercapai, sangat banyak dibantu oleh lampu.

Manusia belajar dan mengembangkan diri serta dapat menciptakan temuan baru secara lebih cepat berkat adanya lampu. Jika tidak percaya, coba saja bayangkan seandainya tidak ada lampu. Tanpa lampu. Dan malam. Apa yang dapat manusia lakukan??

Begitu terbiasanya manusia dengan lampu hingga mereka tidak sadar telah sangat tergantung dengan lampu. Seolah segala hal yang buruk adalah PLN ketika tiba-tiba lampu padam. Ketiadaan lampu adalah bencana bagi manusia.

Manusia memang makhluk yang luar biasa hingga ia mampu menciptakan lampu. Manusia dan lampu bersama-sama telah membawa kehidupan yang lebih baru, yang lebih mudah dan lebih maju dibandingkan sebelumnya. Sayangnya kemajuan kehidupan manusia ternyata seiring dengan semakin meningginya kesombongan-keegoan manusia.

Semua ketercapaian dalam kemudahan kehidupan manusia selama ini semata-mata hanya diperuntukkan bagi manusia saja. Egois. Mereka lupa bahwa pemilik alam ini bukan hanya manusia. Binatang, tumbuh-tumbuhan bahkan alam itu sendiri perlahan-lahan mulai menunjukkan kepada manusia bahwa mereka juga berhak atas alam ini. Wabah dari binatang, keengganan tumbuhan untuk hidup menyediakan makanan dan bencana alam mulai silih berganti berdatangan. Manusia salah besar telah menganggap bahwa alam hanyalah untuk manusia.

Lampu ternyata telah banyak membuat manusia lupa bahwa mereka datang dari tempat yang gelap dan akan kembali ke tempat yang gelap. Terangnya lampu sungguh sangat duniawi dan membuat manusia enggan berkontemplasi. Ia telah menjadi penegas dari keadiberadaan manusia di dunia beserta segala macam kecongkakannya. Lampu seolah menjelmakan manusia menjadi pemilik tunggal dunia.

***
Earth hour adalah salah satu contoh ironi kehebatan manusia. Di satu sisi, manusia telah mempu menciptakan lampu yang luar biasa untuk menerangi kehidupannya. Di sisi lain, manusia ingin pula 'meniadakan' lampu karena ternyata lampu tidak 'sebaik' yang mereka kira.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...